JAKARTA (Pos Kota) – Produsen Indomie, PT Indofood Sukses Makmurbersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) jangan membodohirakyat. Misalnya saja tidak mencantumkan komposisi produk di bungkus miinstan berpengawet jenis nipagin (methylparabenzoat).
“Pemerintah dan produsen harusnya jelas mencantumkan komposisiproduk maupun bahan kimia yang digunakan pada bungkus mi instan,”tandas Dr. Budiawan, Direktur Pusat Kajian Risiko Bahan Berbahaya danKeselamatan Lingkungan Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi PosKota, Jumat (15/10) terkait penarikan Indomie dari seluruh jaringanswalayan negeri itu.
Menurut dosen toksikologi kimia UI itu, labelisasi produk padasetiap bungkus wajib bagi produk yang beredar di masyarakat. “Dibungkus Indomie seharusnya dicantumkan mengandung bahan kimia yangdigunakan. Tapi ternyata itu tidak ada,” katanya.
“Rakyat jangandibodohi. Berilah penjelasan yang transparan dan terang benderang agartidak membahayakan kesehatan.”
Dicontohkan, pada bungkus Indomie rasa ayam spesial, keterangan yangtercantum hanya yang umum seperti karbohidrat, serat makanan, gula,natrium, niacin, asam folat, zat besi, dan asam pantotenat. Di situtidak ada sama sekali penjelasan soal nepagin.
Ia menambahkan, pemerintah juga wajib mengawasi peredaran makananberbahan kimia ini. Budiawan yakin, tindakan pemerintah Taiwan menarikmi instan Indomie dari pasaran sudah benar karena sudah melalui studidan riset laboratorium.
“Pemerintah Taiwan ingin melindungi rakyatnya dengan menarikIndomie. Pemerintah Indonesia seharusnya juga demikian,” katanya. “AnehIndonesia memperbolehkan peredaran Indomie sedangkan di Taiwandilarang.”
“Pemerintah dan produsen harusnya jelas mencantumkan komposisiproduk maupun bahan kimia yang digunakan pada bungkus mi instan,”tandas Dr. Budiawan, Direktur Pusat Kajian Risiko Bahan Berbahaya danKeselamatan Lingkungan Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi PosKota, Jumat (15/10) terkait penarikan Indomie dari seluruh jaringanswalayan negeri itu.
Menurut dosen toksikologi kimia UI itu, labelisasi produk padasetiap bungkus wajib bagi produk yang beredar di masyarakat. “Dibungkus Indomie seharusnya dicantumkan mengandung bahan kimia yangdigunakan. Tapi ternyata itu tidak ada,” katanya.
“Rakyat jangandibodohi. Berilah penjelasan yang transparan dan terang benderang agartidak membahayakan kesehatan.”
Dicontohkan, pada bungkus Indomie rasa ayam spesial, keterangan yangtercantum hanya yang umum seperti karbohidrat, serat makanan, gula,natrium, niacin, asam folat, zat besi, dan asam pantotenat. Di situtidak ada sama sekali penjelasan soal nepagin.
Ia menambahkan, pemerintah juga wajib mengawasi peredaran makananberbahan kimia ini. Budiawan yakin, tindakan pemerintah Taiwan menarikmi instan Indomie dari pasaran sudah benar karena sudah melalui studidan riset laboratorium.
“Pemerintah Taiwan ingin melindungi rakyatnya dengan menarikIndomie. Pemerintah Indonesia seharusnya juga demikian,” katanya. “AnehIndonesia memperbolehkan peredaran Indomie sedangkan di Taiwandilarang.”
No comments:
Post a Comment